Kangnanan.com – Seperti awal tahun sebelumnya, semua orang menyambut dengan riang gembira. Entah apa alasan mereka, mengapa harus ceria, Bahagia, menyalakan kembang api dan petasan. Bahkan banyak juga yang menyelenggarakan perayaan baik lingkup keluarga, pertemanan, para pemilik hobi yang sama, dan setiap komunitas dengan alasan tertentu, mereka berkumpul. Jadi esensi nya apa penyambutan awal tahun itu?
Bisa jadi, semua sepakat bahwa apa yang akan kita lalui di masa mendatang akan menjadi peristiwa baru yang lebih menggembirakan, peristiwa yang mampu menutupi kesedihan di masa lalu, atau peristiwa yang akan menjadi Solusi dari masalah di tahun sebelumnya. Nilai optimisme inilah yang dapat mendasari euphoria penyambutan tahun baru.
Namun, akan kah euforia itu berlanjut pada level kebahagiaan nyata di kemudian hari? Tentu, semua peristiwa yang akan dirasakan nanti tergantung pada cara kita mempersiapkan tahapannya hari ini. Kita tidak boleh abai bahwa cerita hari ini adalah dampak dari perbuatan kita di masa lampau, dan peristiwa di masa mendatang adalah akibat dari investasi ikhtiar kita hari ini. Bersiaplah untuk menapaki tangga-tangga kehidupan menuju puncak kebagaian hidup di masa mendatang.
Konektivitas
Salah satu kecemasan manusia adalah masalah konektivitas. Terputusnya hubungan mereka dengan orang tua, dengan teman, dengan kolega kerja, dengan pasangan hidup maupun dengan anak-anak tercinta. Terputusnya hubungan atau konektivitas antar sesama akan menjadikan seseorang stress, cemas, bahkan depresi. Banyak kasus sakit mental, kegagalan berbisnis, menyendiri, kasus pembunuhan dan kejadian mengerikan lainnya berasal dari kegagalan hubungan seseorang dengan orang lain.
Kita sering takut ketika gadget tertinggal di suatu tempat. Kita juga hawatir ketika tidak mengikuti perkembangan informasi melalui kanal berita baik cetak maupun online. Kita juga merasa terkendala ketika berbagai urusan dengan orang baru yang tidak kita kenal atau belum terkoneksi secara psikologis sebelumnya. Sebaliknya, manusia merasa Bahagia ketika punya gadget dan kuota, bergabung ke dalam komunitas hobi, bergabung di organisasi, berbaur dalam kegiatan kemasyarakatan, dan menjadi bagian dari segala kegiatan orang lain. Konektivitas menjadikan seseorang tegar dalam menjalani perjalanan hidup. Mereka tersugesti bahwa permasalah hidup yang ia hadapi tidak sendirian, ada teman yang menemani dan siap membantu menyelesaikan.
Konektivitas tertinggi adalah seseorang mampu berkomunikasi dengan Allah swt, Tuhan semesta alam, Pemilik rasa yang sering mengganggu dan membahagiakan seseorang. Jika seseorang sudah terkoneksi dengan Allah, maka ia akan menemukan formula hidup yang lebih baik. Pada dasarnya, setiap manusia di bumi ini sibuk mencari formula hidup. Formula hidup itu yang mampu menjadikan seseorang bahagia, penuh suka cita dalam menjalani hidup, dan kehadiran ketenangan diri. Bahagia, suka cita, dan tenang merupakan harapan dan Impian semua orang dalam hidup. Mereka terus berupaya keras untuk mendapatinya dengan berbagai cara. Bahkan, sering pula cara-cara yang dilakukan menyalahi aturan agama maupun sosial. Pada akhirnya, bukan kebagaiaan yang didapat akan tetapi kesengsaraan yang dialami. Maka, penting untuk dipahami formula hidup yang baik melalui pembelajaran, pembimbingan, dan pelatihan berkelanjutan.
Konektivitas memiliki level sesuai dengan dampak yang dirasakan oleh individu. Konektivitas level tertinggi adalah dengan Allah swt. Berkomunikasi secara batiniah, melalui konsistensi diri dalam penghambaan manusia akan menjadikan sinyal-sinyal Ilahi senantiasa terhubung dengan baik. Konsep ibadah bagi setiap orang tentu memiliki cara tersendiri agar mampu terkoneksi dengan baik kepada Sang Khalik. Konektivitas pada level di bawah itu adalah konektivitas dirinya. Konektivitas ini terjadi pada saat individu mampu berkomunikasi terhadap dirinya. Melakukan pertimbangan matang dalam segala perbuatan yang akan dilakukan, memiliki kesadaran tinggi dalam segala perilaku, dan senantiasa melakukan refleksi atas dampak dari semua perbuatan yang ia lakukan. Konektivitas ke tiga atau di bawahnya adalah konektivitas individu dengan sesama manusia. Performa ini dapat terejawantahkan dalam tata perilaku diri terhadap orang lain. Berbuat terpuji adalah pilihan yang disadari. Pilihan yang membuat kenyamanan diri dan berdampak pada harmonisasi konektivitas itu sendiri. Konektivitas keempat adalah konektivitas diri dengan alam. Individu akan terhubung dengan alam jika ia mampu memahami alam itu sendiri. Menyadari bahwa alam adalah patner hidup, sumber energi dan sahabat penting dalam melakukan self recovery. Semakin kita memahami tanda-tanda semesta, maka kita akan semakin banyak mendapatkan happiness sharing dari alam itu. Duduk bersama alam di pagi hari bersama segarnya embun pagi dan desiran angin dari rindangnya pepohonan. Memanjatkan kesyukuran yang tak terhingga dengan ritme nafas yang harmonis, menempatkan diri sebagai individu yang sangat lemah tanpa kekuatan Ilahi yang disalurkan melalui semesta, maka individu akan mampu menarik energi positif it uke dalam tubuh kita secara fisik dan psikis.
Keempat konektivitas itu bisa terjadi secara bertahap maupun bersamaan. Semua level konektivitas itu akan menghantarkan kita pada penemuan formula hidup yang hakiki. Tahun baru bukan sekedar berganti angka dan bergeser waktu. Namun, kita harus mempu mengambil energi positif dari segala perubahan zaman ini menjadi nilai diri untuk menjadi pribadi yang lebih bijak dan kuat. Bijak secara Keputusan hidup dan kuat dalam menyelesaikan persoalan hidup. Selamat tahun baru 2025, ucapkanlah selamat kepada diri kita atas keberanian untuk mengambil langkah visioner hari ini sebagai investasi penting menuju tangga kesuksesan di masa mendatang.