Membangun Optimisme Diri

Kangnanan.com – Pelajaran penting dalam hidup adalah bagaimana kita memiliki cara pandang positif terhadap diri kita. Cara pandang itu tercermin dalam perlakuan kita terhadap diri kita sendiri; bertutur kata, membiasakan hal yang baik, menebar manfaat kepada sesama, dan selalu memberi energi positif dimanapun berada. Perlakuan positif diri kita itu bermula dari kata-kata positif yang kita ungkapkan.

Kata yang terlihat seperti biasa sesungguhnya memiliki daya magis tinggi dalam menentukan gerak pikir dan langkah konkrit seseorang. Kata juga mampu menaikkan energi positif seseorang di satu sisi dan mampu merusak juga jika energi negatif yang dihasilkannya di sisi lain. Sehingga, bermula dari kata-kata maka dampak besar akan terjadi.

Dalam konteks membangun optimisme diri, peran kata-kata baik yang terucap maupun sekedar terungkap di hati akan turut berperan memengaruhi gerak langkah seseorang. Individu yang sering mengungkapkan kata-kata positif dipastikan ia akan memiliki kekuatan positif dalam merespon lingkungan. Namun, perlu diwaspadai bahwa manusia memiliki kecenderungan merespon sesuatu dan mendapatkan pengaruh kuat dari sisi negatif. Sehingga, perjuangan keras harus dilakukan terus menerus agar energi positif bisa kita tangkap dan bertahan lama dalam pikiran dan hati kita.

Dirimu dalam Kendalimu

Sebagian besar orang hidup dalam bayang-bayang orang lain. Bersikap dan bertindak atas dasar persepsi orang lain, mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan orang lain, sementara dampaknya harus dirasakan oleh dirinya sendiri. Ini terlihat tidak adil. Namun, saya katakan bahwa sesederhana langkah yang kita lakukan tetap beresiko untuk masa depan kita. Jadi, bersiaplah untuk menikmati dari semua dampak itu.

Kita sering terjebak pada ketidakmampuan diri untuk mengendalikan lingkungan, merasa tidak punya peran untuk menentukan keputusan besar bahkan keberadaan kita sendiri tidak pernah dihitung orang lain. Semua perasaan yang muncul itu pada dasarnya adalah self constrain atau kendala diri yang menghadirkan persepsi diri. Ujungnya, anda akan terus mempersalahkan diri karena ketidakmampuan mengendalikan semua itu. Jika kondisi itu terus berlarut maka stres akan menghampiri pikiran anda, kecemasan menjadi tangga penyakit psikologis berikutnya dan depresi adalah muara dari semua itu.

Hal yang sangat krusial untuk dicatat adalah anda adalah pengendali diri anda. Lepaskan semua belenggu orang lain yang mengganggu pikiran anda. Tak usah disibukkan untuk mencari persepsi baik dari publik, ga usah repot mencari perhatian keren dari orang lain, dan jangan sibuk untuk mendapatkan decak kagum dari gumam setiap orang yang melihat kita. Kita tidak boleh diperbudak dengan perasaan senang sesaat, kehebatan semu dan kebanggaan fatamorgana. Tapi, mulailah bangkitkan potensi anda, berkenalanlah dengan diri anda bahwa anda memiliki sesuatu yang jauh melampaui persepsi anda. Jika daya diri anda dihadirkan melalui ruang-ruang pengembangan diri yang produktif, niscaya anda akan merasa senang berkenalan dengan diri anda. Ruang-ruang itu ada dalam kesendirian dalam sujud simpuh di hadapan Tuhan, ada dalam perenungan mendalam tentang makna hidup, ada dalam ruang diskusi maupun kajian ilmiah anda, ada dalam organisasi anda dan yang tidak kalah penting adalah hadir di keluarga anda.

Mulailah menghargai diri anda dengan cara terus berbuat positif, melakukan sesuatu yang sederhana secara konsisten untuk dampak yang lebih besar di masa mendatang, lindungi diri anda dari pikiran toksik, dan kendalikan diri anda dari pengejaran ambisi yang tidak terukur.

Bersyukur dan ikhlas adalah kunci untuk penguat setiap langkah kehidupan kita.

Salam optimis.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *