Skip to content
Kang Nanan
Menu
  • Beranda
  • Profil
  • NAM Way
  • NAM Dream
  • NAM Focus
  • NAM Spir
  • Kontak
Menu

Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh; (Sebuah Pendekatan Pendidikan Orang Sunda Yang Bernilai Tinggi)

Posted on Juni 23, 2020 by Nanan

Pendidikan dan pengajaran merupakan dua kegiatan yang tidak boleh terpisahkan. Pendidikan memiliki kecenderungan pada masalah nilai sementara pengajaran lebih kepada proses teknis. Dua terminologi ini akan dapat menyempurnakan individu bagaimana dirinya mampu memahami nilai-nilai kehidupan melalui proses pengajaran yang ditempuhnya.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang memiliki akar atau konsep yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Nilai kemanusiaan itu ada pada bagaimana manusia mengenal dirinya sebagai salah satu individu yang mulia, mesti berbuat baik dan memperlakukan orang lain dengan baik. Pendidikan dalam konteks ini akan mengajak manusia untuk menjadi pribadi baik tidak sekedar baik dalam persepsi dirinya namun baik pula dalam persepsi orang lain melalui pikiran, ucapan dan tindakannya.
Dewasa ini, teori tentang pendidikan memiliki banyak variasi yang dipadukan dari berbagai ahli maupun berbagai negara. Pendidikan secara kasuistik dapat dengan bebas diteorikan, sehingga masing-masing masalah pendidikan memiliki kekhasan dalam hal nilai yang dijadikan sandarannya. Setiap negara memiliki kecenderungan untuk menemukan pendekatan pendidikan yang berbeda dengan negara lain. Begitu pula setiap daerah dalam satu negara pasti juga memiliki pendekatan pendidikan berbeda pula. Keberbedaan ini diakibatkan dari berbagai latarbelakang demografi, budaya masyarakat, ekonomi dan segenap perbedaan lainnya yang menjadi penciri di masing-masing daerah tersebut.
Dalam konteks pendidikan orang sunda, tentu memiliki nilai filosofis yang senantiasa menjadi sandaran nilai pendidikan masyarakat sunda pada umumnya. Nilai filosofis ini tertuang dalam terma yang sering muncul dan dipopulerkan di kalangan sunda; silih asah, silih asih dan silih asuh. Ketiga terminologi ini merupakan ruh dalam pengembangan pendidikan masyarakat sunda. Pendidikan dalam masyarakat sunda senantiasa mengedepankan nilai kebersamaan, yakni maju bersama dalam intelektualitas (silih asah), kekuatan kasih sayang yang senantiasa diciptakan dalam segala bentuk hubungan individu satu sama lain (silih asih), dan sikap mengayomi satu sama lain sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam menciptakan harmonisasi hidup (silih asuh).

Silih Asah
Asah merupakan kata yang menunjukkan satu kegiatan memperuncing alat, mempertajam atau menghaluskan sesuatu. Secara terminologi, silih asah adalah saling mencerahkan pengetahuan, berbagi informasi, dan berbagi ilmu. Silih asah merupakan satu pendekatan pembelajaran bagaimana komunikasi antara pemelajar satu dengan lainnya hendak tercipta dengan baik. Sifat saling berbagai ilmu dan pengetahuan diantara teman sejawat akan menghasilkan akselerasi pemahaman akademik yang lebih cepat dibandingkan dengan proses belajar sendiri.
Silih asah memiliki makna filosofis bahwa memiliki pengetahuan tidak cukup untuk diri sendiri saja. Hal ini selaras dengan pesan agama bahwa ilmu yang tidak diamalkan atau dibagi kepada yang lain ibarat pohon tak berbuah. Karena ilmu akan bertahan lebih lama dalam pemahamannya jika seorang berilmu itu berani berbagi kepada siapapun yang membutuhkannya. Sehingga fungsi ilmu disini dapat bermanfaat dan dirasakan oleh orang lain.

Silih Asih
Silih asih merupakan satu sikap saling sayang-menyayangi. Membangun kasih sayang antar sesama merupakan satu sikap luhur yang diajarkan oleh nenek moyang sunda melalui terminologi silih asih. Istilah ini akan menyatukan hati antar sesama bagaimana proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan sikap saling menyayangi antara pengajar dan pemelajar. Dalam konteks pendidikan, silih asih bermakna bahwa pendidikan yang sukses bila ditopang dengan kekuatan kasih sayang tulus yang dapat diberikan oleh para pendidik kepada peserta didik. Istilah teaching by heart merupakan peristilahan lain yang sebenarnya orang sunda telah jauh memiliki falsafah itu sebelum teori-teori baru itu ada. Pendidikan maupun pengajaran yang senantiasa mengedepankan konsep kasih sayang dalam melakukan prosesnya akan menghasilkan satu add values bagi peserta didik. Add values itu merupakan kebermaknaan pendidikan yang telah memanusiakan manusia atau pendidikan yang humanis. Pendidikan maupun pengajaran tidak akan memiliki arti apapun jika di dalamnya tidak didasarkan kepada nilai-nilai humanisme. Karena nilai-nilai humanismelah yang akan membentuk pendidikan yang baik itu, dan dengan konsep pendidikan berbasis kasih sayang (silih asih) itu yang dapat menciptakan humanisme.

Silih Asuh
Aspek ketiga dalam nilai filosofis pendidikan orang sunda adalah silih asuh. Silih asuh merupakan sikap saling mengayomi antar sesama, saling menjaga kehormatan, saling menjaga harga diri dan martabat. Silih asuh dalam konteks pendidikan bermakna bahwa tanggungjawab pendidikan adalah menghantarkan peserta didik ke arah yang lebih dewasa dalam berfikir, berucap, dan bertindak. Sislih asuh juga dapat bermakna pembimbingan, pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan pendidikan. Pendidikan tidaklah selesai diberikan saja akan tetapi perlu pemertahanan nilai-nilai yang telah diberikan. Kerberlanjutan pendidikan pada hakekatnya berada pada pemahaman silih asuh ini (pembimbingan, pengawasan dan pengendalian).
Kegagalan pendidikan kekinian adalah bukan karena ketidakmengertian peserta didik dalam materi pendidikan yang diberikan atau bukan rendahnya pengetahuan peserta didik pada mata ajar tertentu. Kegagalan itu muncul karena ketidakbermaknaan pendidikan yang dapat ditemukan oleh peserta didik. Siswa-siswi dan mahasiswa cenderung disibukkan dengan materi-materi praktis yang sifatnya hanya pengembangan ranah kognitif. Sementara nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan dalam bentuk etika dan sikap hidup terabaikan. Inilah landasan filosofis besar mengapa pendidikan orang sunda salah satunya harus mengedepankan silih asuh. Sisi tanggungjawab seorang pendidik atau pengajar itu tetap ada sepanjang nilai-nilai pendidikan dan pengajaran belum diaplikasikan dengan baik oleh peserta didik.

Ketiga landasan di atas cukup memberikan satu alasan besar bahwa pendidikan dalam konteks filosofis sunda memiliki makna besar bagaimana pendidikan itu harus dilaksanakan dengan rasa tanggungjawab bersama untuk saling mencerahkan (silih asah), strategi dalam penguatan pendidikan itu dengan saling menyayangi antar pendidik dan peserta didik (silih asih), dan saling memberikan penguatan dalam pemertahanan nilai-nilai pendidikan (silih asuh). Pendidikan akan memiliki visi yang prosfektif jika berdasarkan nilai-nilai budaya luhur bangsa sendiri. Bukan budaya orang lain atau bangsa lain. Hanya bangsa yang tidak memiliki harga diri yang akan selalu menjunjung tinggi dan bangga dengan budaya bangsa lain. Dan di sanalah keterpurukan pendidikan itu akan terjadi. Jika konsep pendidikan yang akan kita jalankan di sini berlandaskan pada budaya orang lain dipastikan kita akan memiliki identitas budaya baru yang akan menghilangkan budaya luhur bangsa ini.

15 thoughts on “Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh; (Sebuah Pendekatan Pendidikan Orang Sunda Yang Bernilai Tinggi)”

  1. dizi berkata:
    Februari 8, 2021 pukul 1:06 am

    Every weekend i used to go to see this web page, for the reason that i wish for enjoyment, as this this web page conations genuinely nice funny material too.| Barbara Nil Abigale

  2. dizi berkata:
    Februari 8, 2021 pukul 9:59 am

    Cow swine ground round bacon. Leberkas chicken sirloin venis tongue cupim ball tip meatloaf andouille. Dinny Jedediah Sateia

  3. turkce berkata:
    Februari 14, 2021 pukul 3:16 am

    Phasellus commodo ex lectus, quis volutpat tellus luctus vitae. Etiam varius accumsan est eget gravida. Nulla urna felis, iaculis at tempor eu, blandit id nulla. Etiam ut dui libero. Nam euismod euismod mauris id imperdiet. Phasellus rutrum dapibus libero commodo iaculis. Praesent sit amet ipsum lectus. Collie Wilbert Jonina

  4. turkce berkata:
    Februari 14, 2021 pukul 4:57 am

    I am truly thankful to the holder of this web site who has shared this impressive article at here. Madelene Martainn Zeidman

  5. turkce berkata:
    Februari 15, 2021 pukul 4:03 am

    Just loved it. Thank you for the invite as always Emmye Nelson Sadoff

  6. turkce berkata:
    Februari 15, 2021 pukul 4:19 pm

    magnificent points altogether, you simply won a new reader. Viviyan Grove Ringe

  7. turkce berkata:
    Februari 16, 2021 pukul 3:01 am

    Nan padichadhileye romba pidicha kavidhai idhu really very very super Gilda Valentijn Crain

  8. turkce berkata:
    Februari 16, 2021 pukul 3:39 am

    Thanks for your article. I would like to say a health insurance specialist also works well with the benefit of the particular coordinators of any group insurance coverage. The health insurance agent is given an index of benefits sought by somebody or a group coordinator. Exactly what a broker does is look for individuals as well as coordinators which best fit those wants. Then he reveals his ideas and if both sides agree, this broker formulates binding agreement between the 2 parties. Roobbie Ignacio Castillo

  9. turkce berkata:
    Februari 16, 2021 pukul 4:26 am

    I left the leeks out and it was still Ahhhh-mazing! Ivie Franz Gayla

  10. turkce berkata:
    Februari 17, 2021 pukul 12:48 pm

    I really like reading an article that will make men and women think. Also, thank you for permitting me to comment. Juanita Virgil Loy

  11. erotik berkata:
    Februari 17, 2021 pukul 1:32 pm

    Thank you for your site post. Thomas and I have been saving to buy a new book on this subject matter and your writing has made people like us to save the money. Your notions really answered all our concerns. In fact, above what we had recognized in advance of the time we ran into your excellent blog. My spouse and i no longer have doubts including a troubled mind because you have actually attended to all of our needs in this post. Thanks Sophey Flynn Whitby

  12. erotik berkata:
    Februari 17, 2021 pukul 6:42 pm

    Great post. I am experiencing a few of these issues as well.. Adria Boony Plerre

  13. erotik berkata:
    Februari 17, 2021 pukul 7:39 pm

    Hi there. I found your web site via Google at the same time as looking for a comparable matter, your web site got here up. It looks good. I have bookmarked it in my google bookmarks to come back then. Sallee Ingra Noella

  14. erotik berkata:
    Februari 17, 2021 pukul 8:37 pm

    I love looking through an article that can make men and women think. Also, thanks for allowing me to comment! Delcine Johann Jule

  15. 샌즈카지노 berkata:
    Februari 17, 2021 pukul 9:34 pm

    Outstanding story there. What happened after? Thanks! Liuka Torrance Berrie

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Nanan Abdul Manan

Nanan Abdul Manan adalah seorang pekerja pena pada institusi pendidikan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Looking for Something